A.
Pengertian
Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
"prestasi" dan "belajar", dimana dua kata tersebut
mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh
tentang pengertian prestasi belajar, peneliti
menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.
Dari segi bahasa, kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu
prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia berubah menjadi prestasi yang
artinya hasil usaha. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa “prestasi adalah hasil yang telah
dilakukan atau dikerjakan.” Menurut Zainal Arifin prestasi adalah kemampuan,
keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.” Dari beberapa
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil yang
diperoleh seseorang dari usaha yang telah dilakukannya dengan segenap
kemampuan, keterampilan dan sikap yang dimilikinya.
Menurut Suharsini Arikunto, ia mengartikan bahwa belajar sebagai
sesuatu yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap
diri si pelaku belajar. Belajar menurut bahasa yaitu berusaha memperoleh
pengetahuan atau ilmu. Sedangkan menurut Oemar Hamalik, belajar adalah sebagai
bentuk pertumbuhan dan perubahan baru dalam bertingkah laku berkat
pengalaman dan latihan.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya
prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru
kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran
yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka,
huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.
B.
Teori-teori Belajar
Pelaksanaan
pembelajaran disekolah-sekolah juga tidak lepas dari teori belajar
untuk mengatahui lebih dalam tentang teori-teoori mana yang
diterapkan dalam pembelajaran SKI, ada baiknya penulis
kemukakan teori-teori belajar, antara lain :
a)
Teori belajar ilmu jiwa daya
Dalam diri manusia terdapat jiwa
daya yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri seperti
daya mengingat, daya menangkap pengetahuan, daya berfikir dan lain-lain, jadi
dalam otak manusia terdapat berbagai daya ada daya-daya yang
berfungsi dengan baik maka perlu dilatih dengan baik.
b)
Teori belajar Gestalt.
Menurut teori ini manusia tidak
dipandang sebagai jumlah dari daya-daya tetapi merupakan sebagai keseluruhan
individu yang bertindak dan berfikir. Jadi keseluruhan itu dipandang lebih
berarti daripada bagian-bagian. Dalam praktek pembelajaran yang menyangkut
teori ini berusaha menjadi bahan pengajaran sebagai satu kesatuan dari sini
dimulai pembelajaran baru yang berkembang ke hal-hal yang
khusus sebagai bagian dari keseluruhan tadi.
c)
Teori belajar Asosiasi
Teori ini berlawanan dengan teori
gestalt, menurut teori belajar asosiasi belajar itu harus dimulai dari
bagian-bagian baru di jumlahkan menjadi keseluruhan.
d)
Teori belajar FB Skinner
Menurut teori ini dalam
pembelajaran diperlukan adanya ketepatan dalam memberikan stimulus kepada
siswa sehingga siswa dapat merespon dengan tepat sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh guru. Kemudian ikatan stimulus dengan respon diperkuat
melalui latihan. Ketika seorang siswa dapat merespon dengan tepat
maka akan timbul kepuasan pada diri siswa tersebut, akibatnya
timbul dorongan yang lebih kuat lagi, dengan demikian ikatan stimulus dan
respon menjadi semakin kuat, kondisi ini disebut dengan reinforcement.
e)
Teori belajar Thorndike
Teori belajar Thorndike lebih
dikenal dengan teori belajar koneksionisme. Dan menurut teori ini
belajar adalah kegiatan problem solving atau
pemecahan masalah hasil hasil dari percobaan trorndike menghasilkan tiga
hukum :
1. Low of effect artinya sesuatu cenderung akan diulangi
lagi apabila menyenangkan atau mengenakan bagi orang yang mengerjakannya.
2. Low of execise adalah kondisi yang memperkerat antara stimulus
dengan respon melalui kegiatan latihan atau berkat latihan dapat
memperkuat antara stimulus dengan respon.
3. Low of readiness adalah prinsip kegiatan siswa dalam menerima
pelajaran. Kesiapan berpengaruh terhadap lemah atau kuatnya
stimulus dengan respon.
Melalui
wawasan teoritis diatas maka prilaku belajar dan proses belajar dapat
diperbaiki dengan mengunakan teori-teori belajar yang relefan dengan kemampuan
guru dan siswa serta memperhatikan alat-alat yang tersedia
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses,
sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar
merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya.
Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Menurut Slamento (2003) dan Ngalim Purwanto (2002),
factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa terbagi dua, yaitu faktor
Internal dan faktor Eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi
belajarnya. Faktor internal terdiri dari:
a) Faktor Fisiologis (Jasmani)
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani
dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima
materi pelajaran.
b) Faktor psikologis (intelegensi, minat,
bakat, motivasi)
Setiap individu
peserta didik, pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda,
tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor
psikologis meliputi :
1)
Intelegensi/ Kecerdasan adalah
kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
yang dihadapinya.
2)
Minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenal beberapa kegiatan.Kegiatan yang dimiliki
seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang.
3)
Bakat adalah kemampuan tertentu yang
telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan.
4)
Motivasi dalam belajar adalah faktor
yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa
untuk melakukan belajar.
5)
Konsep diri adalah penilaian
seseorang terhadap dirinya sendiri, atau pandangan orang kain terhadap dirinya
baik secra fisik, sosial dan spiritual.
2.
Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Hal
ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan
keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Faktor eksternal terdiri
dari:
a) Faktor keluarga
Pengaruh keluarga bagi siswa adalah berupa: cara orang
tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
Keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah memiliki pengaruh terhadap
prestasi akademik siswa. Dengan adanya perhatian dari orang tua terhadap
pendidikan akan membuat anak termotivasi untuk belajar.
b) Faktor lingkungan sekolah
Faktor yang
dapat menunjang keberhasilan adalah metode mengajar guru, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, sarana dan prasarana
pembelajaran, kedisiplinan waktu yang diterapkan.
c) Faktor masyarakat
Faktor
lingkungan masyarakat disebut juga sebagai faktor lingkungan sekitar siswa
dimana ia tinggal, Faktor lingkungan masyarakat ini juga memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan siswa. Diantaranya yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
D. Macam-macam Tipe Prestasi Belajar
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai, dapat
dikategorikan ke dalam tiga bidang yakni : bidang kognitif, bidang afektif, dan
bidang psikomotor. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiga-tiganya harus
nampak sebagai tujuan yang hendak dicapai. Ketiga-tiganya harus nampak sebagai
prestasi belajar siswa di sekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut harus
dipandang sebagai prestasi belajar siswa dari proses pengajaran. Adapun
tipe-tipe prestasi belajar tersebut seperti dikemukakan oleh AF. Tangyong
meliputi : “Tipe prestasi belajar itu mencakup tiga bidang, yaitu tipe prestasi
kognitif, tipe prestasi belajar afektif dan tipe prestasi belajar psikomotor”.
1. Tipe
Prestasi Belajar Kognitif
Tipe prestasi belajar ini meliputi
beberapa aspek sebagai berikut :
a) Tipe
prestasi belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
b) Tipe
prestasi belajar pemahaman (comprehention)
c) Tipe
prestasi belajar analisis
d) Tipe
prestasi belajar sintesis
e) Tipe
prestasi belajar evaluasi
2. Tipe
Prestasi Belajar Afektif
Ada beberapa tingkatan bidang
afektif, sebagai tujuan prestasi belajar antara lain adalah sebagai berikut :
1. Receiving/attending, yakni semacam kepekatan dalam
menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri siswa baik
dalam bentuk masalah situasi gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk
kesadaran, keinginan yang ada dari luar.
2. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang
diberikan kepada seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal
ini termasuk : ketetapan reaksi, perasaan, kepuasan dapat menjawab stimulasi
yang berasal dari luar.
3. Evaluing (penilaian), yakni berkenaan dengan
nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam
evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau
pengambilan pengamalan untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai yang
diterimanya.
4. Organisasi,
yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan
hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, kemantapan serta prioritas nilai
yang dimilikinya. Yang termasuk dalam organisasi ini adalah konsep tentang
nilai, organisasi dari pada sistem nilai.
5. Karakteristik
nilai atau internalisasi nilai, hal ini merupakan keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah laku.
3. Tipe
Prestasi Belajar Psikomotor
Prestasi belajar psikomotor tampak
dalam bentuk keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu (seseorang).
Ada 6 tingkatan keterampilan yang antara lain adalah :
1. Gerakan
refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
2. Keterampilan
pada gerakan-gerakan dasar.
3. Kemampuan
konseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik
dan lain-lain.
4. Kemampuan di
bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.
5. Gerakan-gerakan
skill, hal ini mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang
sangat kompleks.
6. Kemampuan
yang berkenaan dengan non decursivo komunikasi, seperti gerakan interpretatif
dan sebagainya.
E. Ayat-ayat
Al-Qur’an tentang Belajar
1.
Surah Al- Alaq ayat 1-5:
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْ
وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ ابِالْقَلَمِ {4} عَلَّمَ اْلإِنسَانَ
مَالَمْ يَعْلَمْ {5}
Artinya :”Bacalah
dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahui.
2.
Surah Al-Mujadalah ayat 11:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ............
Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.”(QS. Al-Mujadalah:11)
3.
Surah Thoha ayat 114:
وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Artinya :”Dan katakanlah (olehmu muhammad),”ya tuhanku, tambahkan kepadaku
ilmu pengetahuan.”
4.
Surah Shod ayat 29:
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ
لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا اْلأَلْبَاب
Artinya :”ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan
keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran.”
5.
Surat Lukman ayat 14-17 :
وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي
وَلِوَالِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ {14} وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَى أَن تُشْرِكَ بِي
مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا
مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ {15} يَابُنَيَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ
مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ
أَوْ فِي اْلأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللهُ إِنَّ اللهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ {16}
يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَاصْبِرْ عَلَى مَآأَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُورِ {17}
Artinya :” [Ayat 14] Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada kedua dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.
[Ayat 15] Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan….
[Ayat 16] (Luqman
berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah
akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.
[Ayat 17] Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).
F.
Prestasi
Belajar yang Saya Peroleh
Prestasi belajar yang saya dapat salah satunya ialah prestasi belajar dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ketika saya Ujian Nasional tingkat SD/MI, saya
mendapat nilai yang sangat memuaskan dan bisa dikatakan nilai yang paling besar
dibandingkan dengan mata pelajaran yang diujikan yaitu nilai mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Saya mendapatkan nilai 8,40. Saya sangat bangga dengan hasil
yang saya dapat setelah melalui proses belajar, sehingga saya mendapatkan
prestasi yang begitu memuaskan. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, dan berterimakasih kepada Orang tua serta keluarga yang telah mendo'akan serta memotivasi saya.
G. Gambar Prestasi Belajar
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal, Evaluasi Intruksional Prinsip-Teknik-Prosedur, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1991.
Arikunto, Suharsini, Manajemen pengajaran secara
manusiawi, Jakarta: PT Rineke Cipta, 1993.
Hamalik,
Oemar, Metode belajar dan kesulitan belajar, Bandung: PT. Tarsito.
Syah,
Muhibbin, Psikologi Penidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Slamento, Belajar
dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. cet.ke-5. Jakarta: Bhineka Cipta,
2010.
Santrock, John
W.Remaja (andolescence), Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2007.
Purwanto, Ngalim,
Psikologi Pendidikan, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2002.
Sadirman, Interaksi
danBelajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Slavin,
Robert E, Psikologi Pendidikan (Educational Psychology). Edisi kesembilan,
Jakarta: Indeks, 2011.
AF, Tangyong, Pendekatan Keterampilan
Proses, Jakarta: Rajawali, 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar