Sabtu, 06 Juni 2015

Prestasi Belajar


A.      Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni "prestasi" dan "belajar", dimana dua kata tersebut mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih  jauh  tentang  pengertian  prestasi  belajar,  peneliti  menjabarkan  makna dari kedua kata tersebut.

Dari segi bahasa, kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia berubah menjadi prestasi yang artinya hasil usaha. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan Nasional disebutkan bahwa “prestasi adalah hasil yang telah dilakukan atau dikerjakan.” Menurut Zainal Arifin prestasi adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.” Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari usaha yang telah dilakukannya dengan segenap kemampuan, keterampilan dan sikap yang dimilikinya.

Menurut Suharsini Arikunto, ia mengartikan bahwa belajar  sebagai sesuatu yang terjadi karena adanya usaha  untuk mengadakan perubahan terhadap diri si pelaku belajar. Belajar menurut bahasa yaitu berusaha memperoleh  pengetahuan atau ilmu. Sedangkan menurut Oemar Hamalik, belajar adalah sebagai bentuk  pertumbuhan dan perubahan baru dalam bertingkah laku berkat pengalaman dan  latihan.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

B.       Teori-teori Belajar

Pelaksanaan  pembelajaran disekolah-sekolah juga tidak lepas dari teori  belajar  untuk mengatahui lebih dalam  tentang teori-teoori mana yang diterapkan  dalam pembelajaran SKI,  ada baiknya  penulis kemukakan  teori-teori belajar, antara lain :

a)        Teori belajar ilmu jiwa daya

Dalam diri manusia terdapat jiwa daya  yang masing-masing mempunyai  fungsi sendiri-sendiri seperti daya mengingat, daya menangkap pengetahuan, daya berfikir dan lain-lain, jadi dalam otak manusia  terdapat berbagai daya  ada daya-daya yang berfungsi dengan baik maka perlu dilatih dengan baik.

b)        Teori belajar Gestalt.

Menurut teori ini manusia tidak dipandang sebagai jumlah dari daya-daya tetapi merupakan sebagai keseluruhan individu yang bertindak dan berfikir. Jadi keseluruhan itu dipandang lebih berarti daripada bagian-bagian. Dalam praktek pembelajaran yang menyangkut teori ini berusaha menjadi bahan pengajaran sebagai satu kesatuan dari sini dimulai pembelajaran baru yang berkembang ke hal-hal  yang  khusus  sebagai bagian dari  keseluruhan tadi.

c)        Teori belajar Asosiasi

Teori ini berlawanan dengan teori gestalt, menurut teori belajar asosiasi belajar itu harus dimulai dari bagian-bagian  baru di jumlahkan menjadi  keseluruhan.

d)       Teori belajar FB Skinner

Menurut teori ini  dalam pembelajaran diperlukan adanya ketepatan  dalam memberikan stimulus kepada siswa sehingga siswa dapat merespon dengan tepat  sesuai dengan apa yang diharapkan oleh  guru. Kemudian ikatan stimulus dengan respon  diperkuat melalui  latihan. Ketika seorang siswa dapat merespon dengan tepat  maka akan timbul  kepuasan pada diri siswa tersebut,  akibatnya  timbul dorongan  yang lebih kuat lagi, dengan demikian ikatan stimulus dan respon menjadi semakin kuat, kondisi ini disebut dengan reinforcement.

e)        Teori belajar Thorndike

Teori belajar Thorndike lebih dikenal dengan teori belajar koneksionisme. Dan menurut  teori ini belajar  adalah  kegiatan  problem solving  atau pemecahan masalah  hasil hasil dari percobaan trorndike menghasilkan tiga hukum :

     1.      Low of effect artinya sesuatu  cenderung  akan diulangi lagi apabila  menyenangkan atau mengenakan bagi orang yang mengerjakannya.

     2.      Low of execise adalah kondisi  yang memperkerat antara stimulus dengan respon  melalui kegiatan latihan atau berkat latihan dapat memperkuat antara stimulus dengan respon.

     3.      Low of readiness adalah  prinsip kegiatan siswa dalam menerima pelajaran. Kesiapan berpengaruh terhadap  lemah atau kuatnya  stimulus dengan respon.
Melalui wawasan teoritis diatas maka prilaku belajar dan proses belajar dapat diperbaiki dengan mengunakan teori-teori belajar yang relefan dengan kemampuan guru dan siswa  serta memperhatikan alat-alat yang tersedia
C.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.

Menurut Slamento (2003) dan Ngalim Purwanto (2002), factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa terbagi dua, yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal.

1.      Faktor Internal

Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor internal terdiri dari:

a)      Faktor  Fisiologis (Jasmani)

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.

b)      Faktor psikologis (intelegensi, minat, bakat, motivasi)

Setiap individu peserta didik, pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi :

1)   Intelegensi/ Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

2)   Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenal beberapa kegiatan.Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang.

3)   Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan.

4)   Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

5)   Konsep diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri, atau pandangan orang kain terhadap dirinya baik secra fisik, sosial dan spiritual.



2.        Faktor Eksternal

Faktor-faktor  yang berasal dari luar diri seseorang. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Faktor eksternal terdiri dari:



a)      Faktor keluarga

Pengaruh keluarga bagi siswa adalah berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang  kebudayaan. Keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah memiliki pengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Dengan adanya perhatian dari orang tua terhadap pendidikan akan membuat anak termotivasi untuk belajar.

b)      Faktor lingkungan sekolah

Faktor yang dapat menunjang keberhasilan adalah metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, sarana dan prasarana pembelajaran, kedisiplinan waktu yang diterapkan.

c)      Faktor masyarakat

Faktor lingkungan masyarakat disebut juga sebagai faktor lingkungan sekitar siswa dimana ia tinggal, Faktor lingkungan masyarakat ini juga memberikan pengaruh terhadap keberhasilan siswa. Diantaranya yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.



D.  Macam-macam Tipe Prestasi Belajar

Tujuan pendidikan yang ingin dicapai, dapat dikategorikan ke dalam tiga bidang yakni : bidang kognitif, bidang afektif, dan bidang psikomotor. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiga-tiganya harus nampak sebagai tujuan yang hendak dicapai. Ketiga-tiganya harus nampak sebagai prestasi belajar siswa di sekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai prestasi belajar siswa dari proses pengajaran. Adapun tipe-tipe prestasi belajar tersebut seperti dikemukakan oleh AF. Tangyong meliputi : “Tipe prestasi belajar itu mencakup tiga bidang, yaitu tipe prestasi kognitif, tipe prestasi belajar afektif dan tipe prestasi belajar psikomotor”.

      1.      Tipe Prestasi Belajar Kognitif

Tipe prestasi belajar ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut :

a)      Tipe prestasi belajar pengetahuan hafalan (knowledge)

b)      Tipe prestasi belajar pemahaman (comprehention)

c)      Tipe prestasi belajar analisis

d)     Tipe prestasi belajar sintesis

e)      Tipe prestasi belajar evaluasi

 

      2.      Tipe Prestasi Belajar Afektif

Ada beberapa tingkatan bidang afektif, sebagai tujuan prestasi belajar antara lain adalah sebagai berikut :

1.      Receiving/attending, yakni semacam kepekatan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri siswa baik dalam bentuk masalah situasi gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan yang ada dari luar.

2.      Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan kepada seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk : ketetapan reaksi, perasaan, kepuasan dapat menjawab stimulasi yang berasal dari luar.

3.      Evaluing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan  terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengambilan pengamalan untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai yang diterimanya.

4.      Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, kemantapan serta prioritas nilai yang dimilikinya. Yang termasuk dalam organisasi ini adalah konsep tentang nilai, organisasi dari pada sistem nilai.

5.      Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, hal ini merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
3.      Tipe Prestasi Belajar Psikomotor
Prestasi belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6 tingkatan keterampilan yang antara lain adalah :

1.      Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

2.      Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

3.      Kemampuan konseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.

4.      Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan   ketepatan.

5.      Gerakan-gerakan skill, hal ini mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang sangat kompleks.

6.      Kemampuan yang berkenaan dengan non decursivo komunikasi, seperti gerakan interpretatif dan sebagainya.

E.      Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Belajar

1.        Surah Al- Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ ابِالْقَلَمِ {4} عَلَّمَ اْلإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ {5}

Artinya :”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.

2.        Surah Al-Mujadalah ayat 11:

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ............

Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.”(QS. Al-Mujadalah:11)



3.        Surah Thoha ayat 114:

وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Artinya :”Dan katakanlah (olehmu muhammad),”ya tuhanku, tambahkan kepadaku ilmu pengetahuan.”



4.        Surah Shod ayat 29:

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا اْلأَلْبَاب

Artinya :”ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”



5.        Surat Lukman ayat 14-17 :

وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ {14} وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَى أَن تُشْرِكَ بِي مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ {15} يَابُنَيَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي اْلأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللهُ إِنَّ اللهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ {16} يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَآأَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُورِ {17}

Artinya :” [Ayat 14] Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.

[Ayat 15] Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan….

[Ayat 16] (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
[Ayat 17] Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). 
F.       Prestasi Belajar yang Saya Peroleh

Prestasi belajar yang saya dapat salah satunya ialah prestasi belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ketika saya Ujian Nasional tingkat SD/MI, saya mendapat nilai yang sangat memuaskan dan bisa dikatakan nilai yang paling besar dibandingkan dengan mata pelajaran yang diujikan yaitu nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saya mendapatkan nilai 8,40. Saya sangat bangga dengan hasil yang saya dapat setelah melalui proses belajar, sehingga saya mendapatkan prestasi yang begitu memuaskan. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, dan berterimakasih kepada Orang tua serta keluarga yang telah mendo'akan serta memotivasi saya.
G.   Gambar Prestasi Belajar



 

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Evaluasi Intruksional Prinsip-Teknik-Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.
Arikunto, Suharsini, Manajemen pengajaran secara manusiawi, Jakarta: PT Rineke Cipta, 1993. 
Hamalik, Oemar, Metode belajar dan kesulitan belajar, Bandung: PT. Tarsito.
Syah, Muhibbin, Psikologi Penidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Slamento, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. cet.ke-5. Jakarta: Bhineka Cipta, 2010.
Santrock, John W.Remaja (andolescence), Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2007.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2002.
Sadirman, Interaksi danBelajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan (Educational Psychology). Edisi kesembilan, Jakarta: Indeks, 2011.

AF,  Tangyong, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: Rajawali, 1997